Manusiadiciptakan Allah Swt. sebagai makhluk yang mulia. Dikatakan begitu karena mereka adalah makhluk yang selalu tunduk dan patuh kepada Allah Swt. serta selalu menjalankan perintah-perintah Allah Swt. dan tidak pernah sekalipun menentang-Nya. atapun Menyangkut kehidupan dengan sesama dalam suatu komunitas.Seseorang tidak dapat bertindak A Pengertian, Tujuan dan dasar Pendidikan Karakter. B. Pendidikan Karakter dalam Pendidikan Islam. C. Pengembangan Kepribadian Islam. D. Dasar Etika Sosial. III. PEMBAHASAN. A. Pendidikan Karakter. Pengertian Pendidikan Karakter. Secara umum, istilah karakter sering diasosiasikan dengan apa yang disebut dengan temperamen yang memberinya Sehinggadapat dikatakan harus adil dalam memberikan nafkah sesuai dengan kemampuan, dan adil dalam pembagian kebutuhan biologis pada istri-istrinya, juga dalam kasih-sayang terhadap semua anak-anaknya. 'Seorang mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik budi pekertinya, dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik Allahtelah menetapkan bahwa barang siapa yang menjadikan mereka sebagai pemimpin, maka ia termasuk bagian dari mereka. Tidaklah sempurna iman seseorang kecuali dengan cara berlepas diri dari mereka. “ Kritieria pemimpin menurut Islam yang kedua ialah adil. Selain ia adalah seorang mukmin, ia juga adalah seorang yang adil. Merekaberharap bahwa seorang mukmin yang melakukan maksiat, ia masih dikatakan mukmin. Berdasarkan itu, maka inti faham atau doktrin-doktrin Murjiah adalah sebagai berikut : 1. Iman ialah mengenal Allah dan Rasulnya, barangsiapa yang tidak mengenal bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad sebagai Rasul-Nya, ia mukmin sekalipun melakukan Sedangkanseorang yang sudah mencapai kualitas mukmin adalah seorang muslim yang sudah istiqamah atau konsisten dalam berpegang kepada nilai-nilai kebenaran, sampai kepada hal-hal yang kecil. Ciri orang mukmin antara lain (1) hanya berbicara yang baik, (2) tidak menganggu orang lain, (3) merasa sependeritaan dengan mukmin yang lain, dan sebagainya. Aliranini berpendapat Iman adalah cukup dengan mengakui dan percaya kepada Allah dan rasul-Nya saja. 4. Aliran Qodariyah adalah aliran yang berpendapat bahwa manusia mempunyai kekuatan untuk melaksanakan kehendaknya, dan bukan berasal dari pengertian bahwa manusia terpaksa tunduk pada qadar Tuhan. 5. 22 Perilaku Remaja yang Baik Menurut Islam. artinya : Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. (QS al qalam: 4) Rasulullahbersabda: “Orang-orang yang beriman yang paling sempurna keimanannya adalah yang paling bagus akhlaknya & sebaik-baik kalian adalah orang yang paling bagus kepada istri-istrinya.”1. Ji801l. Sahabat Umma, apa sih pengertian mukmin?secara istilah Islam dalam bahasa Arab, Mukmin/Mu'min yang sering disebut dalam Al-Qur'an, berarti orang beriman, dan merupakan seorang Muslim yang dapat memenuhi seluruh kehendak Allah, dan memiliki iman kuat dalam hatinya. Selain itu, ada pendapat lain yang menyatakan bahwa mu'min tidak serta-merta berarti "orang beriman" namun orang yang menyerahkan dirinya agar diatur dengan Islam. Selain itu, mu'min juga dapat dikatakan orang yang memberikan keamanan atas surat Al-Hujurah dijelaskan Orang-orang Arab Badui itu berkata "Kami telah beriman". Katakanlah "Kamu belum beriman, tetapi katakanlah "kami telah tunduk", karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." Surah Al-Hujurat [49]14Ayat ini menjelaskan perbedaan antara seorang Muslim dan orang beriman. Selain itu juga termaktub dalam ayat orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. Surah An-Nisa' [4]136Sumber Ilustrasi ciri-ciri mukmin, Foto Pixabay Menjadi mukmin sejati merupakan cita-cita semua Muslim . Namun, untuk menjadi seorang mukmin yang sejati pastilah tidak mudah karena banyak halangan dan rintangannya. Mukmin ialah orang yang benar-benar beriman kepada Allah SWT. Mematuhi segala perintah dan menjauhi seluruh larangannya. Ciri Ciri Mukmin dalam Al Quran Ciri-ciri seorang mukmin dijelaskan dalam Alquran surat Al- Anfal ayat two-4. Dalam surat tersebut Allah SWT berfirman. “Orang beriman adalah mereka yang mendengar nama Allah disebutkan, gemetar hati mereka. Jika dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, iman mereka bertambah dan kepada Tuhan mereka bertawakal. Yaitu orang yang salat dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang beriman yang sebenarnya.” Al-Anfalii-iv Dikutip dari buku Menikmati Jamuan Allah Oleh Syekh Muhammad al-Ghazali penjelasan dari ayat tersebut adalah sebagai berikut. Memiliki Rasa Gemetar Hatinya kepada Allah Adapun penjelasan yang pertama yaitu orang mukmin jika disebutkan nama Allah muncul rasa takut dalam hatinya. Rasa takut tersebut adalah sebagai bentuk dari mengagungkan nama Allah. Orang mukmin tidak akan berani melanggar apapun yang telah ditetapkan menjadi suatu larangan, dan akan selalu mentaati setiap perintah-Nya. Bertambah Imannya Jika Dibacakan Ayat Al-Quran Ilustrasi ciri-ciri mukmin, Foto Pixabay Selanjutnya, seorang mukmin menjadikan ayat Alquran sebagai prioritas utama dalam diri kaum muslimin. Mereka menjadikan ayat-ayat Alquran sebagai motivasi untuk lebih meningkatkan keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT. Ketika Alquran dibaca baik oleh dirinya ataupun orang lain, seorang mukmin dapat mengambil manfaat tersebut dengan bertambahnya rasa iman. Bertawakkal Hanya kepada Allah Kemudian, orang mukmin akan menyerahkan segala urusannya hanya kepada Allah SWT, bukan orang lain. Orang mukmin yakin bahwa segala sesuatu hal tidak akan terwujud kecuali atas kehendak Allah SWT. Orang mukmin akan mendirikan sholat secara sempurna. Seseorang yang telah memiliki keimanan yang kuat akan lebih khusyuk dalam menjalankan ibadah sholat, baik wajib atau sunnah meski banyak gangguan. Hal ini dikarenakan sholat adalah sarana mediasi seorang hamba yang ingin berkomunikasi dengan Allah SWT. Seorang dikatakan mukmin ketika ia menginfakkan hartanya di jalan Allah SWT. Selain itu, orang mukmin pasti menunaikan kewajiban dan ibadah yang berhubungan dengan harta tersebut dengan ikhlas. Ini bertujuan untuk membersihkan harta dan menyucikan jiwa. Rasulullah SAW juga pernah menjelaskan tentang bukti keimanan seseorang dapat dilihat dari sholat dan sedekahnya dalam hadist Riwayat Muslim. Rasulullah SAW bersabda “Sholat adalah cahaya dan sedekah adalah bukti.” 60 minutes. Muslim Selanjutnya pada akhir surat Al-Anfal, ciri-ciri orang mukmin ditambah dengan kriteria khusus. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Anfal ayat 74 “Orang beriman dan berhijrat serta berjihad di jalan Allah dan orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan, mereka itulah mukmin sejati.” QS. Al-Anfal74 Pengertian iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan perbuatan. Jadi, seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin orang yang beriman sempurna apabila memenuhi ketiga unsur keimanan di atas. Apabila seseorang mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah, tetapi tidak diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan, maka orang tersebut tidak dapat dikatakan sebagai mukmin yang sempurna. Sebab, ketiga unsur keimanan tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan. Sudah barang tentu semua orang Islam mengaku beriman. Tapi belum tentu semua merasakan bagaimana manisnya iman yang sebenarnya. Rasulullah Saw pernah bersabda tentang bagaimana cara untuk merasakan manisnya iman. Sabda Rasulullah Saw, “Ada tiga hal apabila dimiliki oleh seseorang maka ia akan merasakan manisnya iman, yaitu Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai ketimbang yang lain, mencintai seseorang karena Allah, dan enggan kembali kepada kekufuran seperti enggannya ia dilemparkan ke dalam neraka.” HR. Bukhari Manusia memilki fitrah yang kuat untuk saling mencintai suami atau istri, anak keturunan, harta benda dan lainnya, itu tak dapat dinafikan. Bahkan Al-Qur`an sendiri mengakui kecenderungan tersebut زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ “Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas dan perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.” QS. Ali Imran 14 Dari hadits Rasulullah Saw tersebut ada tiga hal yang harus kita penuhi barulah terasa manisnya iman Hadits di atas menegaskan bahwa untuk mencapai taraf manisnya iman benar-benar terasa, maka Allah dan Rasul-Nya harus lebih dicintai. Kita memang harus mencintai anak dan isteri, tapi Allah Swt dan Rasul-Nya harus lebih kita cintai. kita dapat dengan mudah mengaku beriman, tapi selama Allah Swt dan Rasul-Nya tidak lebih kita cintai ketimbang yang lain, maka kita belum akan merasakan manisnya iman yang kita akui. Selanjutnya untuk merasakan manisnya iman kita harus mencintai orang lain karena Allah manusia normal, tentu tidak aneh bila kita menaruh cinta kepada seseorang. Namun sebagai orang beriman yang ingin merasakan manisnya iman, kecintaan kepada seseorang haruslah berada dalam kerangka penilaianAllah Swt. Orang yang kita cintai hendaklah orang yang dicintai Allah Swt. Orang yang kita cintai seharusnya orang yang dalam pandangan Allah Swt pantas untuk dicintai. Dan yang terakhir syarat untuk merasakan manisnya iman adalah enggan kembali kepada kekufuran. Ketika dua hal di atas disempurnakan dengan keengganan kembali kepada kekufuran, barulah manisnya iman dapat dirasakan dengan sempurna. Bagi kita yang terlahir sebagai mukmin adalah dengan membenci kekufuran dan hal-hal yang dapat menyeret kepada kekufuran. Supaya kita tidak jatu kepada kekufuran, kita harus meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Swt. Dengan cara mengerjakan segala yang diperintahkan Allah Swt serta meninggalkan segala yang dilarang Allah Swt. Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang tiga hal yang harus dimilki baru merasakan manisnya iman. Mudah-mudahan tiga hal tersebut bisa kita tunaikan dengan sempurna. Agar kita bisa merasakan manisnya iman. Aamiin. Pengertian iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan perbuatan. Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaanNya, kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata. Jadi, seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin orang yang beriman sempurna apabila memenuhi ketiga unsur keimanan di atas. Apabila seseorang mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah, tetapi tidak diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan, maka orang tersebut tidak dapat dikatakan sebagai mukmin yang sempurna. Sebab, ketiga unsur keimanan tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan. Beriman kepada Allah adalah kebutuhan yang sangat mendasar bagi seseorang. Allah memerintahkan agar ummat manusia beriman kepada-Nya, sebagaimana firman Allah yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman. Tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya Muhammad dan kepada Kitab Al Qur’an yang diturunkan kepada RasulNya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasulNya, dan hari kemudian, maka sungguh orang itu telah tersesat sangat jauh.” An Nisa 136 Ayat di atas memberikan penjelasan bahwa Bila kita ingkar kepada Allah, maka akan mengalami kesesatan yang nyata. Orang yang sesat tidak akan merasakan kebahagiaan dalam hidup. Oleh karena itu, beriman kepada Allah sesungguhnya adalah untuk kebaikan manusia. Iman Kepada Malaikat Salah satu makhluk Allah swt. yang diciptakan di alam ini adalah malaikat. Dia bersifat gaib bagi manusia, karena tidak dapat dilihat ataupun disentuh dengan panca indra manusia. Sebagai muslim kita diwajibkan beriman kepada malaikat. Iman kepada malaikat tersebut termasuk rukun iman yang kedua. Apa yang dimaksud iman kepada malaikat? Iman kepada malaikat berarti meyakini dan membenarkan dengan sepenuh hati bahwa Allah telah menciptakan malaikat yang diutus untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu dari Allah. Dasar yang menjelaskan adanya makhluk malaikat tercantum dalam ayat berikut ini yang artinya “Segala puji bagi Allah pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan untuk mengurus berbagai macam urusan yang mempunyai sayap masing-masing ada yang dua, tiga dan empat.” Fatir 1 Hal tersebut juga dijelaskan dalam hadits riwayat Muslim tentang iman dan rukunnya. Dari Abdullah bin Umar, ketika diminta untuk menjelaskan iman, Rasulullah bersabda, “iman itu engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, Rasul-rasulNya dan hari akhir serta beriman kepada ketentuan takdir yang baik maupun yang buruk.” Dalam hadits tersebut, percaya kepada malaikat merupakan unsur kedua keimanan dalam Islam. Percaya kepada malaikat sangatlah penting karena akan dapat memurnikan dan membebaskan konsep tauhid dari bayangan syirik. Dari ayat dan hadits di atas dapat diketahui bahwa beriman kepada malaikat merupakan perintah Allah dan menjadi salah satu syarat keimanan seseorang. Kita beriman kepada malaikat karena Al Qur’an dan Nabi memerintahkannya, sebagaimana kita beriman kepada Allah dan Nabi-Nya.