Masalahyang dinilai dalam penggalan resensi di atas adalah . a. kekurangan/kelemahan novel tersebut b. keunggulan/kelebihan novel tersebut. Ia selalu membawa sajadah kecil berwarna biru dan setia mengambil tempat di belakang imam. minta agar kau mengatakan alasan sebenarnya menolakku dan menolak banyak lelaki yang menyatakan cinta Pesanyang selalu disampaikan selalu menyerap dalam hati. Semoga saja pesan di novel ini dapat tersampaikan. Karena novel ini adalah novel sejarah, bukan novel cinta, SINOPSIS dan RESENSI Buku Api Tauhid Karya Habiburrahman Buku Api Tauhid adalah sebuah novel yang menceritakan sejarah dengan berbalut roman ala maha-santri. AtasSajadah Cinta 2006 READ ONLINE FREE book by. Diatas Sajadah Cinta Perycantiq. Pecinta Novel Habiburrahman El Shirazy Beranda Facebook. KUMPULAN NOVEL NOVEL DI ATAS SAJADAH CINTA. resensi buku kumpulan cerpen di atas sajadah cinta. Dia Atas Sajadah Cinta Download Novel Gratis. Diatas Sajadah Cinta PDF Free Ebook Magazine. Judul: Di Atas Sajadah Cinta Penulis : Habiburrahman El Shirazy Penerbit : Penerbit Republika, Basmala Republika Corner, MD Entertainment Cetakan : 2008 Tebal buku : 266 halaman Diatas Sajadah Cinta Buku ini berisi kumpulan beberapa cerita pendek yang diberi judul setiap cerita. cerita yang ada pada buku ini sangat beragam. Diantaranya tentang ketakwaan, akibat keserakahan, keajaiban adzan Referensiresensi novel diatas sajadah cinta Beberapa bulan kemudian Zahid menerima sepucuk surat dari Afirah. Novel Menyucikan Jiwa pada tahun 2005. Diantaranya tentang ketakwaan akibat keserakahan. Simak juga tentang diatas dan resensi novel diatas sajadah cinta DI ATAS SAJADAH CINTA. Semilir angin yang bertiup dari utara membawa hawa sejuk. oz9MP. CONTOH RESENSI NOVEL - Kali ini admin postingkan contoh resensi novel di atas sajadah cinta silahkan simak di bawah ini. Identitas Buku Judul Buku Di atas sajadah cinta Pengarang Habiburrahman EL Shirazi Penerbit 1. Republik 2. Pesantren Basmallah Indonesia 3. MD entertainment Tahun terbit 2006 Jumlah halaman 265 halaman Panjang buku 20,5 x 13,5 cm Sinopsis Diceritakan oleh di sebuah kota Kufah seorang pemuda yang bernama “Zahid ” atau si ahli zahid, karena kezuhudannya meskipun ia masih muda dia di kenal masyarakat sebagai pemuda yang paling tampan dan paling mencintai masjid di kota besar waktunya ia habiskan di dalam mesjid untuk ibadah dan menuntut ilmu, Suatu hari jahid pergi ke pinggir kota ia hendak menjenguk saudaranya yang sakit. Di tengah perjalanannya ia mendengar orang yang minta tolong dan ia melihat seorang perempuan yang sedang menunggang kuda di kebun kopi yang sangat kencang. Melihat keadaan itu jahid bingung lalu ia mengangkat tangan kanannya lalu ia mengatakan “hai kuda mahkluk ALLOH,berhentilah dengan ijin ALLOH” lalu kuda itu meringkik dan berhenti’ wanita yang di punggung kuda itu terpelenting jatuh. Perempuan itu bernama Afirah tanpa disadari wanita itu telah membuka cadarnya Zahid pun melihat wajah perempuan yang cantik dan putih. Sebelum Zahid pergi Afirah member saputangan hijau pada saat malam tiba Afirah menangis dia merindui Zahid dan ia telah jatuh cinta pada nya begitupun dengan Zahid. Suatu hari jahid datang ke rumah Afirah bermaksud untuk melamar Afirah namun Abu Afirah menolaknya karena ia telah menerima lamaran abu hal itu Afirah jatuh pingsan sementara Zahid pun jatuh sakit. Kabar tentang derita Zahid tersebar ke pelosok kota Kufah dan sampai terdengar oleh Afirah lau Afirah mengirim surat dan mengungkapkan keinginananya dan Zahid pun membalasnya dan dia pun tidak bisa apa –apa dia hanya bisa berserah diri kepada ALLOH dan dia member sorban putih untuk Afirah. Membaca balasan dari Zahid ,Afirah menangis bukan karna dia kecewa tapi karna dia telah menemukan sesuatu yang dengan Zahid telah mengubah jalan hidupnya dan ia meninggalkan gaya hidupnya yang mewah. Sorban putih yany diberikan dari Zahid dijadikan sajadah tempat ia bersujud dan menangis di tengah malam dan memohon ampum dan rahmat. Di atas sajadah itulah ia menemu kan cinta yang lebih agung yaitu cinta kepada ALLOH swt. Lalu Zahid menerima surat dari Afirah bahwa abu Afirah telah memutuskan tali pertunangannya dengan Yasir dan abu Afirah menyuruh Zahid untuk melamar Afirah dan melaksanakan pernikahan. Seketika itu Zahid sujud syukur di masjid Kufah,tidak henti bibirnya mengucap kan hamdalah. Unsur Intrinsik Tema kesabaran seorang lelaki yang mencintai seorang perempuan. Penokohan - zahid baik, tampan, rajin beribadah -Afirah baik, mewah, santun -Abu Afirah bijaksana -Yasir tidak baik Alur atau jalan cerita maju Setting - tempat - mesjid - kebun kopi - rumah Afirah - waktu siang dan malam Sudut pandang Dalam novel ini penulis menceritakan orang ke 3 Gaya bahasa kebahasaan yang dipakai dalam novel ini cukup ringan dan tidak memiliki istilah-istilah asingsehingga mudah dipahami pembaca. Amanat segala masalah harus di hadapi dengan sabar dan harus berserah Diri padA ALLOH swt. Unsur Ekstrinsik Unsur psikologi yakin pada yang telah direncanakan ALLOH swt. Unsur agam kita harus rajin ibadah dan teguh pada pendirian atau prinsip sendiri Keunggulan dan kelemahan buku Keunggulan novel diatas sajadah cinta adalah novel pembangun spiritual yang banyak mengandung unsure religi dan sastra. Karena tema novel yang di angkat dalam novel ini tentang keagamaan. Kelemahan kelemahan novel ini terkadang membuat para pembaca bingung dengan alur ceritanya. 1..6 Kesimpulan novel ini sangat baik untuk and abaca, karena banyak mengandung nilai –nilai agama. dan novel ini juga dapat menambah pengetahuan ilmu. Demikianlah yang saya bagikan mengenai contoh resensi novel semoga bermanfaat. Konsep dan Prinsip Islam Itu “Up To Date” oleh risma yuliani Nama buku Di Atas Sajadah Cinta cetakan ke-17 Pengarang Habiburrahman El Shirazy Penerbit Republika , Pesantren Basmala Indonesia , MD Entertainment Tahun terbit tahun 2007 Tebal 20,5 cm x 13,5 cm atau 265 halaman Harga Rp Habiburrahman El Shirazy lahir di kota Semarang, pada tanggal 30 September 1976. Pria kelahiran Semarang ini lebih dikenal dengan panggilan Kang Abik. Pekerjaan beliau adalah dai, novelis, sekaligus penyair . Kang Abik memulai pendidikan menengahnya di MTs Futuhiyyah I Mranggen sambil belajar kitab kuning di Pondok Pesantren Al Anwar, Mranggen, di bawah asuhan KH. Abdul Bashir Hamzah. Pada tahun 1992 beliau merantau ke Kota Budaya Surakarta untuk belajar di Madrasah Aliyah Program Khusus MAPK Surakarta, lalu lulus pada tahun 1995. Setelah tamat, beliau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Beliau memutuskan menuntut ilmu di Fakultas Ushuluddin, Jurusan Hadis, Universitas Al-Azhar, Cairo. Beliau menyelesaikan pendidikannya di Universitas Al-Azhar selama 4 tahun dan dinyatakan lulus pada tahun 1999. Seperti tak kenal lelah menimba ilmu, beliau melanjutkan pendidikan S2 di The Institute for Islamic Studies in Cairo yang didirikan oleh Imam Al-Baiquri. Dampak dari ketekunan Kang Abik dalam menyelami pendidikan yaitu beliau telah banyak meraih prestasi-prestasi yang patut diacungkan jempol. Adapun prestasi-prestasi yang telah diraih erat oleh Kang Abik antara lain sebagai berikut Pada semasa di SLTA pernah menulis naskah teatrikal puisi berjudul “Dzikir Dajjal” yang dipentaskan di Gedung Seni Wayang Orang Sriwedari, Surakarta pada tahun 1994. Juara I lomba menulis Artikel se-MAN I Surakarta pada tahun 1994. Juara I lomba membaca puisi religius tingkat SLTA se-Jawa Tengah pada tahun 1994. Juara I lomba pidato tingkat remaja se-eks Karesidenan Surakarta pada tahun 1994. Juara I lomba pidato Bahasa Arab se-Jawa Tengah yang diadakan oleh UMS Surakarta pada tahun 1994. Juara I lomba membaca puisi Arab tingkat nasional yang diadakan oleh IMABA UGM pada tahun 1994. Juara 5 dalam lomba KIR tingkat se-Jawa Tengah pada tahun 1995 dengan judul tilisan “Analisis Dampak Film Laga Terhadap Kepribadian Remaja”. Keberadaan Kang Abik dalam lingkungan sosial sangat diterima hangat . sebagai buktinya, saat di Cairo Kang Abik pernah memimpin kelompok kajian MISYKATI Majelis Intensif Studi Yurisprudens dan Kajian Pengetahuan Islam pada tahun 1996-1997. Selain itu, Kang Abik pernah dipercaya untuk duduk dalam Dewan Assatidz Pesantren Virtual Nadhatul Ulama yang berpusat di Cairo, dan masih banyak lainnya. Adapun karya-karya sastra yang telah dilahirkan oleh Habiburrahman El Shirazy alias Kang Abik diantaranya sebagai berikut 1. novel “Dalam Mihrab Cinta” pada tahu 2007 ; 2. novel “Ketika Cinta Bertasbih 2” pada tahun 2007 ; 3. novel “Ketika Cinta Bertasbih 1” pada tahun 2007 4. novel mini “Pudarnya Pesona Cleopatra” pada tahun 2005 5. kumpulan cerpen “Ketika Cinta Berbuah Surga” pada tahun 2005 6. novel “Ayat-ayat Cinta” tahun 2004 7. kumpulan cerpen “Di Atas Sajadah Cinta” pada tahun 2004, dan lain-lain. Kang Abik juga telah melahirkan beberapa karya terjemahan seperti berikut 1. novel “Menyucikan Jiwa” pada tahun 2005 ; 2. novel “Rihlah Ilallah” pada tahun 2004 ; 3. kumpulan cerpen “Ketika Duka Tersenyum” pada tahun 2002 4. biografi Umar Bin Abdul Aziz pada tahun 2002 5. novel “Ketika Cinta Menemukanmu” pada tahun 2001 ; 6. novel “Ar-Rasul”, dan lain-lain. “Di Atas Sajadah Cinta” adalah sebuah kumpulan cerpen yang memuat 38 cerita teladan islami yang terinspirasi dari kisah-kisah nyata pada masa kehidupan Rasulullah saw dan kisah nyata sahabat-sahabat Habiburrahman El Shirazy beberapa certia yang terdapat didalam Ketika Cinta Berbuah Surga, Ketika Derita Mengabadikan Cinta, dan Nyanyian cinta. Dalam Kumpulan cerpen ini Kang Abik menampilkan berbagai macam cerita-cerita teladan islami yang bernapaskan Islam yang syarat dengan aqidah dan prinsip-prinsip dasar Islam. Ceritanya penuh variasi dengan tetap menampilkan tema yang cenderung mengangkat ruang-ruang cinta yang sangat halus dan indah, sesuai dengan konsep dan prinsip-prinsip Islam. Keberagaman kisah juga membuktikan bahwa prinsip-prinsip Islam selalu bersifat Up To Date dalam segala bentuk, variasi, dan waktu. Hal ini dapat dilihat dari perwatakan tokoh dari setiap kisah yang menggambarkan kecintaannya kepada Allah yang begitu besar, ketaqwaannya kepada Allah, serta rasa pasrah dan syukurnya dalam menghadapi takdir yang dihiasi dengan ikhtiar, yang semua itu selalu memberikan akhir yang baik dan bahagia bagi pribadi dan orang lain. Dalam masing-masing cerita yang terdapat dalam buku ini dapat dilihat bahwa kesamaan masalah dari setiap kisah yaitu cobaan atau halangan seorang umat Rasulullah dalam mempertahankan prinsip-prinsip Islam dalam lingkungan hidupnya yang semakin modernisasi dan menjauh dari ajaran agama. Sehingga disimpulkan konflik yang terjadi dalam setiap cerita yaitu konflik batin dan konflik lahir. Seperti kisah dalam cerpen yang berjudul Di Atas Sajadah Cinta, yang diangkat sebagai judul buku ini. Cerita ini mengisahkan tentang dua insan manusia yang saling mecintai karena Allah . Zahid adalah seorang pria yang dalam hidupnya selalu berpegang erat kepada benteng Allah, dan selalu menghiasi hidupnya dengan kalimat tasbih. Zahid tak kuasa menangkis pesona seorang gadis jelita yang bernama Afirah . Namun, jalan nasibnya tak semulus yang dia pikirkan. Suatu hari, Zahid telah mantap memutuskan untuk melamar bidadarinya itu . kedatangannya disambut dengan senyuman yang merekah oleh keluarga gadis itu . selang waktu kemudian, Zahid pun langsung menyampaikan tujuan kedatangannya, yaitu ingin mengkhitbah Afirah. Dengan jantung yang berdetak begitu kencang, Zahid menunggu jawaban dari pihak Afirah. Seperti menerima peluru yang mematikan, kata”terlambat” itu dilontarkan orang tua Afirah kepada Zahid. Ternyata Afirah telah dikhitbah terlebih dahulu oleh pemuda yang bernama Yasir. Bak menerima badai yang dahsyat, Zahid dan Afirah terduduk diam dan tak bergairah menerima hal ini. Afirah pun menjadi salah langkah. Ia mengajak Zahid untuk memadu cinta sembunyi-sembunyi. Dengan berlinangan air mata, Zahid menanggapi tawaran Afirah yang gila itu. Zahid menolak tawaran Afirah. Dia mengatakan kepada afirah bahwa wanita yang tidak baik adalah untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yanng tidak baik pula, dan sebaliknya. Membaca balasan surat Zahid, Afirah menagis tersedu-sedu. Ia telah menemukan hal yang lebih berharga yaitu hidayah. seiring waktu, berita bahagia menghiasi hidup mereka berdua. Zahid menerima surat dari Afirah yang berisikan bahwa ayahnya telah membatalkan pertunangannya dengan Yasir, dan meminta Zahid segera mengkhitbahnya dan menikah dengannya. Setelah membaca surat itu, Zahid segera sujud syukur dan tak henti mengucapkan hamdalah . . Lebih menarik lagi sebagaimana cerpen yang berjudul “Andai Jakarta seperti Mata kakak”. Dalam cerpen ini, Kang Abik menggambarkan bagian kecil dari kehidupan kers di Jakarta dan kebijaksanaan dan kelembutan yang terpancar dari seorang muslimah. Singkatnya, suatu hari yang dihiasi dengan terik matahari . di tengah jalan seorang gadis berjilbab yang bermata teduh dikejutkan dengan suara teriakan minta tolong. Gadis itu bernama Ulya. Sedetik kemudian Ulya tersadar. Ia melihat gadis kecil dikejar oleh banyak teriakan “pencopet”. Ulya yang tampak mengerti dengan apa yang terjadi, ia tak ragu menyelamatkan gadis kecil itu dan tak gentar menanggapi tuduhan demi tuduhan yang dilontarkan oleh banyak orang terhadap gadis kecil itu. Setelah melewati perdebatan yang dahsyat akhirnya Ulya berhasil menyelamatkan gadis kecil itu yang akhirnya diketahuinya bernama Tata dari amukan orang banyak. Tata merasa senang karena masih ada orang dalam hidupnya menyayanginya dan mengerti dirinya. Pada akhir dialog keduanya, gadis kecil itu mengatakan kepada gadis berjilbab itu “…. Mata kakak begitu bening, teduh, indah dan nyaman. Ah, andai Jakarta seperti mata kakak. …” Itulah dua cerita dari 38 cepen yang termuat dalam kumpulan cerpen ini. Cerita yang sangat menggugah nurani siapa saja yang membacanya. Berbagai ragam kisah dan konflik yang ditampilkan dalam judul lain lebih baik atau sama dengan dengan dengan kedua cerita ini Layaknya kita tahu, setiap buku yang siap terbit atau yang telah terbit seharusnyalah memiliki kelebihan dari berbagai segi atau pandangan agar dapat dijadikan daya tarik atau daya jual di pasaran. Adapun kelebihan dari kumpulan cerpen “Di Atas Sajadah Cinta” ini diantaranya sebagai berikut 1. Kang Abik menggunaan bahasa yang relatif mudah dimengerti banyak kaum mukmin 2. kang Abik sering menampilkan dalil nagli dan dalil aqli di masing-masing cerita yang dapat meyakinkan pembaca terhadap sumber pemikiran Kang Abik sebagai Penulis. 3. Tulisan Kang Abik sangat lembut dan indah yang sangat mencerminkan ke-Islaman yang sesungguhnya. 4. semua cerita merupakan cerita nyata, sehingga pembaca dapat mencontoh tingkah laku seorang tokoh cerita dengan penuh yakin karena Allah, dan lain-lain. Tidak ada sesuatu hal pun yang sempurna di dunia . Begitu juga dengan kumpulan cerpen ini. Kekurangannya terletak pada penulisan dalil nagli yang tidak menggunakan tulisan arab . seandainya tulisan Arab ditoreskan dalam setiap dalil nagli, pastilah lebih memperindah tulisan dan membuat pembaca lebih menarik untuk membacanya. dari sekilas uraian mengenai kumpulan cerpen “Di Atas Sajadah Cinta kita dapat melihat dan menimbang sendiri kelayakan buku ini untuk dibaca dan diterapkan amanatnya dalam kehidupan sehari-sehari. Mudah-mudahan kehadiran buku ini dapat mengukuhkan tali dakwah di antara kita. Amin. Satu lagi buku karya penulis hebat Indonesia yang tidak lekang oleh waktu, juga tidak bosan untuk membaca hasil karyanya. Habiburrahman El Shirazy atau yang biasa dipanggil dengan Kang Abik ini kembali mengeluarkan buku barunya, yaitu “Di Atas Sajadah Cinta”. Berbeda dengan buku-buku sebelumnya yang ditulisnya, pada edisi buku kali ini merupakan kumpulan cerita yang berisi kisah-kisah teladan Islami peneguh iman dan penenteram jiwa. Oleh karena itu, tidak salah kiranya kalau sebelum membeli buku tersebut, Anda membaca sedikit resensi novel “Di Atas Sajadah Cinta” awalnya, buku kecil “Di Atas Sajadah Cinta” ini pertama kali muncul pada bulan Mei 2004, dan sudah mengalami cetak ulang sampai saat ini. Buku ini memang berisi cerita-cerita teladan Islami yang sengaja dikumpulkan Kang Abik, selain itu juga memuat beberapa cerita pendek yang sengaja ditulis Kang Abik yang terinspirasi dari kisah sahabat Kang Abik sendiri. Pada awal kemunculannya kisah cerita yang ada pada buku ini hanya berjumlah 25 cerita, namun pada kurun waktu berikutnya kisah cerita ditambah hingga mencapai 38 judul cerita. Identitas BukuJudul Di Atas Sajadah Habiburrahman El. ShirazyPenerbit Republika – Basmalah Republika terbit Cetakan XVI, Juli buku 265 Buku “Di Atas Sajadah Cinta”Sebagai kumpulan cerita Islami, tentu saja buku dengan judul “Di Atas Sajadah Cinta” ini menjadi karya yang menarik untuk dimiliki dan dibaca, bahkan salah satu judul cerita yang ada didalamnya, yaitu “Di Atas Sajadah Cinta” adalah kisah cerita yang ditulis oleh Kang Abik sendiri. Novel dengan kumpulan cerita didalamnya berisi kisah-kisah teladan Islami yang menggugah dan meneguhkan iman dan juga menentramkan membaca novel ini, Anda akan mendapatkan pesan positif dari setiap kisahnya, mulai dari kisah para nabi, sahabat nabi hingga para mujahid. Selain itu, novel ini juga menceritakan hubungan cinta seorang hamba dengan Tuhannya, bagaimana seorang hamba mengadu dan meratap pada Sang Pencipta, dan juga bagaimana seorang hamba merayu untuk mendapatkan cinta yang diridhoi oleh Sang juga Resensi Novel “Pudarnya Pesona Cleopatra”.Kisah pertama yang disampaikan dalam novel ini sama dengan judul bukunya yaitu “Di Atas Sajadah Cinta”, yang menceritakan kisah seiorang pemuda bernama Zahid, seorang anak muda tampan yang mencintai masjid dan juga beribadah dan menuntut ilmu di masjid. Hingga pada suatu ketika Zahid bertemu dengan gadis yang bernama Afirah, kedua anak muda ini kemudian berserah diri pada Alloh, yang pada akhirnya kedua anak muda ini dipertemukan Alloh dalam satu ikatan pernikahan kisah tersebut, masih banyak kisah cerita lain yang menggugah kita untuk meneruskan membaca novel yang penuh pelajaran Novel “Di Atas Sajadah Cinta”Sebagai novel yang memotivasi, tentu saja novel Islami ini menjadi novel pembangun jiwa bagi para pembacanya. Selain itu, berbagai kisah yang ada di dalam novel juga menjadi pembuktian bahwa cerita dengan makna positif menjadi cerita yang saat ini sangat disukai Novel “Di Atas Sajadah Cinta”Berbicara tentang kekurangan, secara alur cerita memang tidak ada kekurangan. Kekurangan yang ada hanya terletak pada desain covernya yang terlihat kurang dia, sedikit resensi novel “Di Atas Sajadah Cinta”, semoga bermanfaat, menghibur dan menginspirasi kita semua.